Dalam Quran surat Al-Baqarah ayat 158, dikatakan bahwa, “Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari Syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
Dalam surat tersebut dikatakan tentang salah satu rukun umroh dan haji yaitu sai, dimana sai mengandung arti sebagai berjalan kaki dari bukit Safa menuju bukit Marwah ataupun sebaliknya sebanyak 7 kali dan berakhir di bukit Marwah. Dalam Quran surat Al-Baqarah tersebut dijelaskan bawah Allah sangat menyukai hamba-Nya yang menjalani sebuah kebaikan dengan rasa ikhlas. Sai atau perjalanan ataupun berlari-lari kecil dari Safa menuju Marwah memang menjadi salah satu rukun dalam ibadah umroh dan berhaji.Sebab, lokasi ini merupakan napak tilas dari apa yang sudah diperbuat Siti Hajar untuk puteranya, Ismail yang kala itu sedang menangis kehausan. Sai menjadi salah saru rukun umroh dan haji sebagai tanda atau bukti akan kecintaan, kasih sayang, dan pengorbanan seseorang. Dalam Al-Quran dan Hadist, tuntunan tata cara umroh maupun haji banyak disampaikan dan dijelaskan dalam ayat-ayat. Surat Al-Baqarah ayat 196 juga menjelaskan bahwa Allah memerintahkan hambaNya untuk menyempurnakan ibadah haji dan umroh karena Allah. Dalam ayat ini pula dijelaskan tentang perihal dam atau penyembelihan kambing bila sedang terhalang atau menggantinya dengan puasa. Dalam ayat ini pula dijelaskan tentang mencukur rambut yang merupakan salah satu syarat wajib dalam berhaji sebagai tanda dari selesainya ihram. Selain ayat-ayat tersebut di atas, masih banyak lagi ayat lainnya yang menjelaskan tata cara, srata ataupun rukun umroh dan haji. Dalam sebuah situs rumaysho.com, mengatakan bahwa ada sekitar 29 tata cara umroh yang dibahas dalam melaksanakan umroh atau haji yang diadopsi dan diringkas dari sebuah buku berjudul “Petunjuk praktis manasik haji dan umroh” yang ditulis oleh Abu Abdillah dan diterbitkan oleh Darul Falah. Ke-29 tata cara umroh tersebut ialah meliputi dari mulai mandi atau mensucikan diri, ihram, thawaf, sai, hingga mencukur atau memotong rambut juga dijelaskan satu persatu dalam buku panduan tersebut. Dalam Quran surat al-Baqarah ayat 201 juga dikatakan yang artinya, “Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka.” Ayat tersebut umumnya disunnahkan untuk dibaca ketika seseorang berada di antara rukun Yamani dan Hajar Aswad. Sedangkan ketika seseorang sudah selesai melakukan thawaf dan menuju makam Ibrahim, jamaah disunnahkan untuk membaca doa yang terdapat dalam Quran surat Al-Baqarah ayat 125, yaitu bila diterjemahkan mengandung arti, “Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat sholat.” Tata cara umroh baik yang tercantum dalam Al-Quran maupun hadist dijadikan rujukan umum yang shahih untuk jamaah melakukan ibadah besar dan suci ini.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Kantor Pusat Alhijaz
Graha Alhijaz : Telp : 021-8011111 WA 1 : 0812-8252-6454 (Ginan) WA 2 : 0857 1692 6969 |
Rekening Pembayaran
|
www.travelumrohhajiku.com