Mengupas Sejarah Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah salah satu masjid yang berlokasi di Madinah dan menjadi masjid terpenting untuk umat Islam. Masjid ini sangat penting dalam kehidupan umat Islam karena pembangunan Masjid Nabawi dilakukan oleh Nabi Muhammad dan di tempat ini terdapat makan Nabi Muhammad beserta sahabat-sahabatnya. Masjid Nabawi menjadi masjid terpenting ketiga setelah Masjidil Haram di Kota Mekah serta Masjid Aqsa di Kota Yerusalem. Masjid Nabawi menjadi masjid terbesar kedua setelah Masjidil Haram. Masjid Nabawi merupakan masjid yang dibangun berdasarkan landasan ketakwaan. Keutamaan dari Masjid Nabawi yaitu diperolehnya pahala jika sholat di dalam masjid tersebut bahkan pahala yang diperoleh akan dilipatgandakan. Hal ini sesuai dengan HR. Bukhari Muslim yaitu “Sholat di masjidku ini lebih utama dari 1.000 kali sholat di masjid lainnya kecuali Masjid Al Haram.” Sejarah Pendirian Masjid Nabawi
Pendirian Masjid Nabawi merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Nabi Muhammad setelah Masjid Quba. Pembangunan Masjid Nabawi terjadi ketika Nabi Muhammad datang pertama kali di Kota Madinah. Saat itu unta tunggangan Nabi Muhammad berhenti di tengah perjalanan. Tempat pemberhentian unta tunggangan Nabi Muhammad tersebut berada di lokasi penjemuran kurma milik dua bersaudara anak yatim yang bernama Sahl dan Suhail bin ‘Amr. Tempat ini akhirnya dibeli oleh Rasulullah SAW untuk dibangun masjid dan dibangunkan tempat tinggal. Rasulullah beserta sahabat-sahabatnya dan umat muslim lainnya bersama-sama membangun Masjid Nabawi. Pembangunan Masjid Nabawi dilakukan di bulan Rabiul Awal di awal hijrahnya Rasulullah ke Madinah. Pada awal pendiriannya, Masjid Nabawi dibangun dengan panjang sekitar 70 hasta dan lebar 60 hasta atau hanya seluas sekitar 35x30 meter dengan ketinggian 3,5 meter. Bangunan Masjid Nabawi pada saat itu sangat itu sangat sederhana dan sangat berbeda dengan keadaannya saat ini yang terlihat sangat megah. Terdapat tiga buah pintu di bangunan Masjid Nabawi saat itu. Ketiga pintu tersebut diberi nama Bab Rahmah yang menghadap ke arah selatan, Bab Jibril menghadap ke arah barat dan Bab Al Nisa menghadap ke arah timur. Masjid Nabawi yang dibangun oleh Rasulullah bersama sahabat-sahabatnya dan umat muslim berbentuk empat persegi. Tembok pada keempat sisi masjid terbuat dari tanah dan batu bata. Tiang penopangnya terbuat dari batang pohon kurma dan atapnya terbuat dari daun kurma. Sebagian atap masjid dibiarkan terbuka dan lantainya tanah berbatu. Selama sembilan tahun pertama, keadaan Masjid Nabawi gelap gulita tanpa penerangan saat di malam hari. Jika tiba waktu Isya penerangan dibuat dari pembakaran jerami. Di salah satu sisi masjid melekat tempat tinggal Nabi Muhammad yang tidak terlalu besar namun lebih tertutup. Di bagian lain dari sisi masjid digunakan untuk tempat tinggal orang-orang yang fakir miskin dan tidak memiliki rumah. Orang-orang tersebut dinamakan sebagai penghuni teras masjid atau ahlussufah. Saat ini dinding masjid diberi hiasan berupa mozaik dari pengrajin Yunani dan Koptik. Halamannya dikelilingi oleh galeri pada keempat sisinya dengan empat buah menara di setiap sudutnya. Di bagian mihrab diberi atap kubah kecil yang dibangun di dinding kiblat. Rancangan bangunan Masjid Nabawi menjadi panutan dari pembangunan masjid lainnya yang ada di seluruh dunia. Keutamaan Masjid Nabawi
Masjid Nabawi yang dibangun oleh Rasullah bersama sahabat dan umat muslim memiliki keistimewaan. Keutamaan Masjid Nabawi ini sesuai dengan pernyataan dari Nabi Muhammad SAW yang diterima dari Jabir ra. Bunyinya adalah; “Satu kali sholat di masjidku ini akan lebih besar pahalanya dari seribu kali sholat di masjid yang lain kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali sholat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu kali sholat di masjid lainnya.” Seperti diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang sah. Dari Anas bin Malik diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda “Barangsiapa melakukan sholat di masjidku sebanyak empat puluh kali tanpa luput satu kali pun sholat maka akan dicatatkan kebebasannya dari api neraka, kebebasan dari siksa dan terhindar dari kemunafikan.” Dari Sa’id bin Musaiyab yang diterima oleh Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda “Tidak perlu dipersiapkan kendaraan kecuali untuk mengunjungi tiga buah masjid yaitu Masjidil Haram, masjidku ini dan Masjid Aqsa.” Seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Abu Dawud. Berdasarkan beberapa hadis tersebut menjadikan Masjid Nabawi dan Kota Mekah menjadi ramai dikunjungi oleh jamaah. Kunjungan jamaah semakin ramai terutama di saat umroh dan musim haji untuk memperoleh pahala sunah. Salah satu di bagian Masjid Nabawi terdapat tempat yang sangat istimewa dan terkenal. Tempat tersebut dinamakan Raudlah yang artinya Taman Surga. Keistimewaan Raudlah yaitu jika jamaah berdoa di Raudhah maka diyakini bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Lokasi Raudhah berada di antara mimbar dan makam Nabi Muhammad atau yang dahulu merupakan rumah Rasulullah. Seperti yang diterima dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda “Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga sedangkan mimbarku itu terletak di atas kolamku.” Seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari. Raudhah dahulunya menjadi tempat yang sangat mulia karena di tempat itulah digunakan oleh Rasulullah untuk memimpin sholat, beribadah dan menerima wahyu. Raudhah juga digunakan ibadah sahabat Nabi. Saat ini Raudhah menjadi bagian shaf untuk laki-laki. Namun Raudhah juga dapat terbuka untuk perempuan pada jam-jam tertentu saja yaitu di saat sholat Dhuha dan setelah sholat Dzuhur. Renovasi Masjid Nabawi
Masjid Nabawi mengalami renovasi berkali-kali untuk memperluas. Renovasi Masjid Nabawi yang pertama kali dilaksanakan oleh Khalifah Umar bin Khattab di tahun 17 H. Renovasi masjid yang kedua dilakukan oleh Khalifah Utsman bin Affan di tahun 29 H.
Renovasi Masjid Nabawi selanjutnya dilaksanakan oleh Raja Abdul Azis dari Kerajaan Saudi Arabia. Renovasi yang dilaksanakan pada tahun 1372 H memperluas Masjid Nabawi menjadi 6.024 m2. Masjid Nabawi diperluas lagi di jaman Raja Fahd di tahun 1414 H. Pada renovasi ini luas Masjid Nabawi menjadi 100.000 m2 di lantai bawah dan luas lantai atas mencapai 67.000 m2 serta pelataran masjid yang dapat berfungsi untuk tempat sholat mencapai 135.000 m2. Saat ini Masjid Nabawi dapat menampung jamaah sebanyak 535.000 jamaah. Saat Nabi Muhammad meninggal beliau dimakamkan di tempat yang dahulu menjadi kamar dari istrinya bernama Ummul Mukminin Aisyah Ra. Kemudian dua sahabatnya yang bernama Abu Bakar Al Shiddiq dan Umar bin Khattab dimakamkan di sebelah makam Rasulullah. Renovasi Masjid Nabawi memperluas area masjid sehingga area makam Nabi Muhammad dan sahabatnya berada di dalam masjid yaitu berada di sebelah tenggara masjid bagian depan. Sedangkan Aisyah dimakamkan di pemakaman Baqi. Dahulu pemakaman Baqi lokasinya terpisah jauh dari masjid. Namun dengan adanya perluasan masjid menjadikan makam Aisyah berada bersebelahan dengan halaman Masjid Nabawi. Masjid Nabawi yang terlihat saat ini sangat megah dan mewah. Renovasi yang dilakukan untuk Masjid Nabawi bertujuan untuk memuliakan masjid hasil pembangunan Rasulullah bersama sahabat-sahabatnya.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Kantor Pusat Alhijaz
Graha Alhijaz : Telp : 021-8011111 WA 1 : 0812-8252-6454 (Ginan) WA 2 : 0857 1692 6969 |
Rekening Pembayaran
|
www.travelumrohhajiku.com