Tidak jauh berbeda dengan kondisi di tanah air, negara Arab Saudi mempunyai 2 jenis musim yaitu musim panas dan musim dingin. Ketika bulan April datang, biasanya tanah suci akan menghadapi permulaan musim panas, baik kota Mekah maupun Madinah. Tapi karena posisi dan kondisi geografisnya berbeda, maka suhu udara kota Mekah selalu lebih panas dibanding Madinah.
Perbandingan Setiap bulan April, biasanya suhu udara di kota Jeddah dan Mekah sudah mulai mengalami peningkatan. Hal ini terus berlangsung hingga Juni. Rata-rata minimum suhu udaranya antara 24 - 26 derajat celcius dengan suhu maksimun sekitar 24 - 38 derajat celcius. Namun khusus untuk bulan Juni, suhu udara tersebut bisa mencapai 47 derajat. Curah hujan yang biasanya deras pada bulan-bulan sebelumnya mulai berkurang. Bahkan di bulan April hanya turun hujan 1 atau 2 kali saja, sehingga rata-rata curahnya menurun terus menjadi kurang 2 mm setiap bulan. Sedangkan di Madinah, suhu udara pada bulan tersebut mulai meningkat. Rata-rata minimum suhu udaranya 20 – 28 derajat celcius dan suhu maksimum 24 – 43 derajat. Curah hujan juga ikut menurun namun biasanya masih deras pada bulan April. Jika dihitung secara rata-rata, di kota Madinah saat bulan April akan turun hujan sebanyak 4 kali dengan curah sekitar 15 mm per bulan. Setelah itu di bulan-bulan berikutnya terus mengalami penurunan. Pengaruh Cuaca di Mekah Terhadap Kesehatan Dari penjelasan tersebut, ada kesimpulan yang dapat ditarik jika cuaca dan suhu udara kota Mekah selalu lebih panas dibanding di Indonesia saat musim panas. Hal ini tentu mempunyai pengaruh besar terhadap kondisi fisik dan kesehatan jamaah yang sedang melakukan ibadah umroh. Tantangan dan cobaan yang lebih besar akan dihadapi saat tinggal di kota Mekah karena pada bulan April banyak sekali debu yang berterbangan di udara. Kondisi ini tentu bisa berdampak pada kesehatan mata dan organ pernafasan seperti hidung dan paru-paru. Masalah lain yang sering muncul adalah gangguan kesehatan berupa kekurangan cairan atau dehidrasi. Penyebab utamanya, yaitu perbedaan suhu udara kota Mekah yang cenderung lebih ekstrim dibanding suhu udara di Indonesia. Beberapa Tips Agar gangguan-gangguan kesehatan tersebut dapat dihindari, sebaiknya setiap jemaah umroh lebih sering mengkonsumsi minuman meskipun sedang tidak kehausan. Hal yang sama juga perlu dilakukan pada makanan. Ketika waktu makan telah tiba, jangan menunda meski belum merasa lapar. Kemudian jika sedang tidak menjalankan ritual ibadah lebih baik waktunya digunakan untuk tidur dan istirahat. Apabila terpaksa harus keluar dari penginapan sebaiknya memakai payung agar tubuh tidak terlalu kepanasan terkena paparan sinar matahari yang menyengat. Selain itu, setiap ada kesempatan wajah dan bagian tubuh lainnya selalu diusapi dengan handuk basah. Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan ibadah umroh dan harus tinggal di kota Mekah di bulan April. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk semuanya.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Kantor Pusat Alhijaz
Graha Alhijaz : Telp : 021-8011111 WA 1 : 0812-8252-6454 (Ginan) WA 2 : 0857 1692 6969 |
Rekening Pembayaran
|
www.travelumrohhajiku.com