TravelUmroh - Masjid Bir Ali adalah satu Masjid yang sangat penting. Mengapa? Masjid Bir Ali adalah tempat Miqot bagi penduduk Madinah yang akan ber-umroh atau ber haji , seperti yang dicontohkan pula oleh Nabi. Masjid ini tidak terlalu jauh dari Madinah, mungkin sekitar 15-20 menit dari kota Madinah, sedangkan dari Masjid ini ke Mekkah sekitar 5 jam perjalanan.
Jika kita Umroh dari Indonesia, pada umumnya setelah mendarat di Jeddah langsung ke Madinah, bermukim beberapa hari di Madinah, lalu memulai proses umroh dengan Miqot di Masjid Bir Ali, sesuai sunnah Nabi. Bagi jemaah haji Indonesia, tidak semua orang miqot di Masjid ini, karena ada yang ke Madinah dulu lalu ke Mekkah (kloter awal), tapi ada juga yang sebalinya (kloter akhir). Bagi jamaah yang ke Madinah dulu tentu akan miqot di Masjid ini. Karena banyaknya jemaah yang mandi di Bir Ali sebelum memakai pakaian ihram, maka masjid cantik ini dilengkapi dengan 512 toilet dan 566 kamar mandi. Sebagaimana disyariatkan, ada 3 hal yang harus diamalkan saat mengambil miqat, termasuk miqat di Bir Ali ini, yaitu: (1) mandi sunnat ihram dan memakai pakaian ihram; (2) shalat sunnat ihram 2 rakaat; dan (3) berniat ihram serta bertalbiyah. Beberapa di antaranya dikhususkan untuk peziarah yang memiliki kekurangan fisik (cacat tubuh). Seluruh bagian masjid mulai dari daun pintu, karpet, hingga toilet dan kamar mandi berbau wangi. Ada banyak petugas kebersihan di sini. Menurut sejarahnya, Masjid Bir Ali mengalami beberapa kali renovasi. Dimulai pada masa pemerintahan Gubernur Madinah Umar bin Abdul Aziz (87 -93 Hijriyah), kemudian oleh Zaini Zainuddin Al Istidar pada tahun 861 Hijriyah (1456 Masehi), lalu pada jaman Dinasti Usmaniah dari Turki dengan dibantu seorang muslim dari India pada tahun 1090 Hijriyah (1679 Masehi), hingga terakhir oleh Raja Abdul Aziz yang memerintah Kerajaan Saudi Arabia dari tahun (1981 sampai 2005M). Masjid yang semula kecil dan sederhana kini menjelma menjadi bangunan indah. Keseluruhan areal masjid luasnya sekitar 9.000 meter persegi yang terdiri dari 26.000 meter persegi bangunan masjid, dan 34.000 taman, lapangan parkir, dan paviliun. Masjid ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Syajarah (yang berarti pohon), karena sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya masjid yang cantik ini dibangun di tempat mana Nabi Muhammad Saw pernah berteduh di bawah sebuah pohon (sejenis akasia). Kemudian, beberapa orang mungkin juga menyebut masjid ini dengan sebutan Masjid Dzul Hulaifah, karena letaknya berada di Distrik Dzul Hulaifah.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
www.travelumrohhajiku.com