Umroh, Keajaiban Rezeki Umroh dan haji adalah contoh ibadah yang memerlukan pengorbanan fisik, tenaga dan biaya. Selama ini masyarakat menganggap bahwa umroh dan haji adalah ibadah yang hanya bisa dilakukan orang kaya, Namun ada juga yang mengartikan bahwa kata “mampu” dalam berhaji dan umroh sebagai mampu berikhtiar dan mampu bersabar sehingga ibadah haji bisa dilaksanakan. Ibadah umroh hukumnya sunnah. Jika memiliki harta berlimpah sangat disayangkan jika tidak memanfaatkannya untuk berumroh. Namun haji dan umroh diyakini sebagai panggilan Allah. Maka mereka yang terpanggil akan sungguh-sungguh berupaya agar mampu menabung demi terwujudnya cita-cita berangkat ibadah umroh ke tanah suci. Penghasilan yang tidak pasti, pendapatan jauh di bawah UMK, kebutuhan hidup yang terus berkejaran dengan inflasi terkadang dianggap sebagai penghalang untuk menabung dan menyiapkan biaya umroh dan Ongkos Naik Haji. Meski ibadah umroh membutuhkan biaya cukup besar namun kisah tukang ojek berikut ini mengajarkan bahwa jika Allah berkehendak maka keterbatasan finansial tidaklah menjadi penghalang baginya untuk menunaikan ibadah umroh. Esensi dari sebuah ibadah adalah ketulusan, ikhtiar yang tak pernah berhenti dan doa yang tak putus-putus. Sebagai umat yang beriman memang perlu menelaah berbagai hikmah di balik kisah inspiratif. Belajar dari kisah-kisah hikmah akan membawa insan mengagumi kebesaran Allah. Bahwa kuasa Allah berada di atas segalanya. Meski sesuatu hal yang sekilas tidak masuk akal, tidak sesuai dengan logika dan pasti tidak bisa terjadi jika dilihat dari kacamata manusia. Meyakinkan kembali diri sendiri tentang keajaiban rezeki akan meningkatkan keimanan dalam hati. Sehingga setiap ikhtiar untuk menjemput takdir pun dilakukan dengan tawakal dan tak pernah mempertanyakan setiap takdir yang harus dijalani. Belajar tentang memaknai kehidupan, meningkatkan ketaqwaan, bersyukur atas yang dijalani sebagai kehendak Tuhan tidak hanya dengan duduk diam mengaji dan ruku serta sujud dalam sholat. Namun menemukan hikmah dari kisah-kisah inspiratif bisa mendatangkan pencerajab tersendiri. Kisah Tukang Ojek Seikhlasnya yang Pergi Umroh Seorang tukang ojek bernama Soleh yang mangkal di suatu daerah di Jakarta. Usianya sudah lanjut. Umur 65 tahun masih harus mencari nafkah dengan berkendara di jalan raya. Mengantarkan penumpang menuju tempat tujuan dengan selamat. Bapak renta yang mangkal di Stasiun Palmerah ini kemudian lebih dikenal publik sebagai tukang ojek bertarif seikhlasnya gara-gara seorang netizen menuliskan kisahnya dalam sebuah status Facebook. Pada awal September 2015 seorang wanita pekerja bernama Dewi Rachmayani menceritakan bahwa ia hendak menuju kantornya di bilangan Kuningan Jakarta Selatan dari Stasiun Palmerah. Ia sempat membatalkan pesanan ojek online yang dianggapnya terlalu lama. Kemudian datang Pak Soleh menawarkan jasa ojek. Sepanjang perjalanan Dewi berbincang dengan Pak Soleh. Tukang ojek lanjut usia ini bercerita bahwa dari mengojek ia mendapat uang hanya sekitar 60 ribu rupiah setiap harinya. Sesampainya di kantor Dewi di Kuningan, Pak Soleh membuat wanita karier ini terperangah. Ia hanya menjawab dengan kata “seikhlasnya” ketika ditanya berapa rupiah Dewi harus membayar. Meski didesak terus menerus pak Soleh tetap tidak bisa menjawab hingga akhirnya ia menjawab dengan kalimat “kalau 20 ribu rupiah kemahalan nggak, Neng?”. Padahal perjalanan dari Stasiun Palmerah ke Kuningan bukan perjalanan jarak dekat. Dewi pun terharu dengan keikhlasan Pak Soleh, tanpa banyak bicara ia memberikan uang sejumlah 150 ribu rupiah sambil menahan airmata. Dewi tak ingin Pak Soleh melihat air mata dan menolak pemberiannya. Terharu dengan sikap pak Soleh dengan menerapkan tarif seikhlasnya kepada penumpangnya membuat Dewi tergerak menuliskan cerita tentang pak Soleh di status Facebooknya. Tulisan ini kemudian menjadi viral di media sosial. Para netizen kemudian tergerak untuk memberikan Pak Soleh hadiah. Mereka secara masif mengumpulkan uang patungan sebagai biaya Pak Soleh dan istri untuk berangkat umroh. Sebuah hadiah luar biasa untuk keikhlasan yang juga luar biasa. Berangkat umroh adalah sebuah mimpi bagi Pak Soleh apalagi uang yang terkumpul dari sumbangan netizen yang simpati akan ketulusannya cukup untuk memberangkatkannya umroh bersama istri. Pada Selasa 26 April 2016 Pak Soleh pun berangkat umroh bersama sang istri berkat ketulusannya dalam mengantar penumpang ojek bertarif seikhlasnya. Semoga kisah Pak Soleh diatas bisa menginspirasi kita semua untuk selalu berbuat kabaikan. Aamiin
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Kantor Pusat Alhijaz
Graha Alhijaz : Telp : 021-8011111 WA 1 : 0812-8252-6454 (Ginan) WA 2 : 0857 1692 6969 |
Rekening Pembayaran
|
www.travelumrohhajiku.com