Mitos Dalam Ibadah Umroh
Rukun kelima dari rukun Islam adalah menunaikan ibadah haji bila yang bersangkutan mempunyai kemampuan baik dari segi materi maupun fisik. Bagi banyak muslim di tanah air yang belum berkesempatan untuk menjalankan ibadah haji, mereka terlebih dahulu menjalankan ibadah umroh. Dari segi bahasa, umroh artinya adalah berkunjung atau seseorang yang mengunjungi kota Makah untuk melaksanakan rangakain ibadah seperti sa’i, dan thawaf sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Hukum ibadah umrohTerdapat dua ketentuan hukum tentang ibadah umroh yaitu sunnah dan wajib. Ibadah umroh dikatakan wajib bila seorang muslim belum pernah melakukannya sama sekali dan disebut sebagai sunnah bila yang bersangkutan sudah pernah melakukannya satu kali dan melakukannya lagi karena memiliki kemampuan. Sayangnya bagi beberapa muslim di Indonesia yang dapat dikatakan sudah mempunyai kemampuan baik secara materi maupun fisik masih enggan untuk melaksanakan ibadah haji atau pun umroh karena berbagai mitos yang berkembang di masyarakat mengenai ibadah umroh. Salah satunya yang mungkin sering kita dengar adalah Allah akan membalas secara langsung segala perbuatan dosanya di tanah air. Hal ini tentu menimbulkan sugesti buruk dan prasangka negatif bagi mereka yang sesungguhnya ingin beribadah ke tanah suci. Cara berpikir ini akan sangat merugikan dan seharusnya kita dapat mengubah mindset menjadi lebih sederhana dan cerdas jika memang ingin menjadi calon jamaan umroh. Bagi Anda yang merasa ragu atau khawatir Anda bisa menguatkan niat Anda dan bila merasa mempunyai dosa besar atau banyak, segeralah berwudlu kemudian menjalankan shalat taubat 2 rakaat dan berniat untuk meminta maaf serta tak mengulangi perbuatan dosa besar itu lagi. Tak seperti yang banyak digambarkan dalam sinetron-sinetron tentang azab atau siksa, sesungguhnya Allah itu Maha Pemaaf, Pengampun, Penyayang, serta Mengerti terhadap seluruh hambanya. Beberapa hal berikut sering menjadi pertimbangan bagi banyak orang untuk menjalankan ibadah umroh. 1. Umroh menunggu materi berlimpah Seringkali keberangkatan ke tanah suci tertunda karena merasa diri kurang mampu dari segi materi. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan perencanaan yang matang atau menabung sejak dini. Dengan demikian pada waktu yang ditentukan Anda juga dapat melaksanakan ibadah umroh tanpa menunggu kaya terlebih dahulu. Sesungguhnya umroh sendiri diyakini sebagai pembuka pinju rezeki. Rasulullah bersabda: “Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387). Dalam Al Qur’an surat 34:39 Allah SWT berfirman, “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” Dengan jaminan tersebut hendaknya kita tak menjadikan kesempitan dalam keuangan sebagai alasan untuk tak mempunyai niat melakukan ibadah umroh. Selain itu berdoalah dengan bersungguh-sungguh agar Allah memudahkan niat mulia Anda. 2. Menunda umroh karena masih terlalu muda Sesungguhnya usia muda justru adalah saat yang paling ideal untuk melakukan ibadah umroh atau haji karena dibutuhkan stamina dan fisik yang bugar untuk menjalankan ritual ibadah seperti, thawaf atau mengelilingi kabah sebanyak 7 putaran, juga sa’ i atau berlari-lari kecil dari bukit shafa dan marwah bolak-balik 7 kali. Jadi janganlah usia muda menjadi alasan untuk menunda ibadah umroh yang mempunyai banyak keutamaan ini. 3. Menunda umroh karena merasa memiliki banyak dosa Banyak orang yang menganggap bahwa dirinya mempunyai terlalu banyak dosa sehingga belum pantas untuk menginjakkan kaki di tanah suci. Hal tentu tidak terlalu tepat karena manusia memang tempatnya salah dan dosa karena hingga kapan pun hal itu adalah fitrah manusia. Jadi, niatkanlah untuk melaksanakan ibadah ini sambil menata hati dan akhlak kita sehari-hari. Bahkan salah satu keutamaan dalam ibadah umroh adalah sebagai penghapus dosa manusia. Seperti sabda nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA: “Ibadah umrah sampai umrah berikutnya sebagai kafarat untuk dosa di antara keduanya dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga”. (HR Bukhari dan Muslim) Hilangkan pula prangka buruk bahwa di tempat suci tersebut Allah akan membalas secara langsung perbuatan dosa yang pernah kita lakukan. Yang paling penting adalah memohon ampun dan bertaubat serta bersungguh-sungguh tak akan mengulangi perbuatan dosa tersebut. 4. Menunda umroh karena belum merasa terpanggil Tak perlu menunggu terpanggil untuk menjalankan ibadah umroh, karena sebagai muslim kita memang mempunyai kewajiban untuk menunaikan ibadah ini paling sedikit sekali dalam seumur hidup. Kewajiban ini bahkan telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim yang berarti sejak ribuan tahun yang lalu. 5. Menunda umroh karena merasa bukan bagian dari mereka yang mampu Banyak kaum muslim yang merasa bahwa ibadah umroh bukanlah kewajiban bagi mereka karena merasa termasuk kategori belum mampu. Memang benar bahwa ibadah ini diwajibkan bagi mereka yang mampu baik secara materi, fisik atau pun mental, tetapi Anda akan terus menjadi bagian mereka yang belum mampu bila tak berusaha memampukan diri. Oleh karena itu segeralah menabung dengan diniatkan sebagai ongkos untuk berkunjung ke tanah suci. Dengan niat yang bersungguh-sungguh upaya tersebut akan dimudahkan oleh Allah SWT. Bagi Anda yang telah berniat untuk melakukan ibadah umroh sebaiknya bekali diri dengan ilmu yang benar agar ibadah Anda berjalan lancar dan tak terjebak untuk melakukan ritual-ritual yang sesungguhnya merupakan mitos saja atau yang tersebar dari mulut ke mulut. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui pengertian umroh dan mendapatkan bimbingan dari orang-orang yang benar-benar memahami rukun dan wajib dalam ibadah ini. Beberapa mitos tersebut antara lain adalah: 1. Doa akan makbul bila dibaca di sekitar kabah Tak ada buktis syariat yang menjamin hal tersebut karena ibadah yang kita lakukan haruslah sesuai dengan bukti-bukti yang shahih. Jika doa belum dikabulkan kita harus yakin bahwa Allah mengetahui yang paling baik bagi umatnya. 2. Mencium Hajar Aswad dan berhenti pada pertengahan thawaf Hal ini sesungguhnya tak pernah diperintahkan oleh Rasulullah walaupun memang merupakan kesempatan yang indah bila dapat melakukannya. Tetapi jangan sampai membahayakan diri sendiri karena berhenti mendadak di tengah-tengah putaran jutaan jamaah yang terus bergerak. Selain beresiko hal ini juga dapat membahayakan orang lain. 3. Berdoa dengan suara keras dan bersamaan Hal ini tak dianjurkan karena dapat mengganggu kekhusyukan jamaah yang lain. Oleh karena itu sebaiknya berdoalan dengan suara pelan dan khidmat dalam hati. 4. Membaca doa yang berbeda-beda pada setiap putaran thawaf Rasulullah sesungguhnya tak pernah mencontohkan hal tersebut. Para jamaah umroh diperbolehkan membaca doa yang ia hafal, mampu, dan tak menyulitkan dirinya sendiri. 5. Menyentuh kabah, masjidil haram, atau masjid nabawi untuk memperoleh berkah Berhati-hatilah dalam melakukan ritual ibadah umroh yang tak pernah diperintahkan oleh Rasulullah dengan tujuan untuk mendapatkan berkah. Berkah hanya datang dari Allah SWT dan bukan dengan tindakan menyentuh atau mencium bagian-bagian dari tempat suci tersebut. Dari uraian tentang ibadah umroh di atas hendaknya kita selalu membekali diri dengan ilmu yang mendalam bahkan dalam menjalankan ibadah agar terlaksana sempurna sesuai dengan tuntunan dari junjungan kita Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
www.travelumrohhajiku.com